RESENSI BUKU
Resensi adalah suatu pembicaraan atau penilaian terhadap sebuah
buku. Objek resensi dapat berupa buku fiksi ( cerita, cerpen,
novel, komik ) maupun non fiksi ( ilmu pengetahuan atau buku pelajaran ).
Penilaian meliputi kelemahan dan keunggulan buku. Pengungkapan kelemahan buku
bukan merupakan focus utama penilaian karena buku yang diresensi
merupakan buku yang layak dibaca. Pengungkapan kelemahan buku hanya sekedar
evaluasi bagi penerbit dan pengarang untuk memperbaiki
buku tersebut apabila akan dicetak ulang sedangkan focus utama resensi
adalah pengungkapan keunggulan buku sebagai panduan pembaca dalam memilih
buku.
Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut
:
- Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum
dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas.
- Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang
diresensi.
- Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut
diterbitkan.
- Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya
dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
- Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu:
- Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan
isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
- Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara
detail pada tiap bagian atau babnya.
- Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail
dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya
kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
Namun, ketiga jenis resensi di atas
tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara
bersamaan.
Unsur-unsur Resensi
Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi
agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah
beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.
1. Judul resensi
Judul resensi harus
memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga
akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi.
2. Identitas buku
Identitas buku dapat
dilakukan sebagai berikut :
- Judul buku;
- Pengarang;
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta
cetakannya; }~ Identitas
buku
- Dimensi buku;
- Harga buku;
3. Sinopsis buku
Ulasan singkat
buku dengan kutipan secukupnya.
4. keunggulan buku
Resentator ( penulis resensi ) mencoba menunjukkan kelebihan-kelebihan dari buku yang diresensi dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku yang diresensi tersebut.
5. kelemahan buku
Resentator menunjukkan kekurangan dan kelebahan dari buku yang diresensi.
6. Tujuan resentator
Dimana resentator bertujuan agar para pembaca tahu tentang buku yang diresensi layak untuk dibaca ( menonjolkan sisi lain dari buku tersebut ).
7. Manfaat buku
Kesimpulan dari buku yang diresensi serta moral yang terkandung dalam buku tersebut untuk para pembaca
Tahap Penulisan Resensi
Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah
resensi buku.
- Tahap Persiapan
Dalam tahap ini, hal
yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku
tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku.
- Tahap Pengerjaan
Membaca dengan detail dan
mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku
yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting
di dalamnya.
Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum
tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul
resensi.
• Membuat ringkasan/sinopsis buku secara garis besar.
• Memberikan penilaian
tentang buku tersebut
• Menonjolkan sisi lain
dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku
tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi
kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.
Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1. Cari dan tentukan buku baru nonfiksi ataupun buku fiksi yang akan diresensi
2. Catatlah identitas buku yang akan
diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama
pengarang, nama penerbit,
tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas
dan harga buku.
3. Catat
dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara
membaca kata pengantar
atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi buku
secara keseluruhan.
secara keseluruhan.
4. Tentukan kelebihan dan kekurangan isi
buku.
5. Tulis ringkasan materi dari buku yang
dibuat resensi secara jelas dan sistematis.
6. Pada akhir resensi berilah saran dan
kesimpulan, apakah buku yang kita resensi
tersebut layak dibaca atau
tidak.
Contoh resensi
Resensi buku non fiksi
Judul buku : Nyanyian Terakhir
Penghimpun
: Dipdiknas
Penerbit
: Depdiknas
Cetakan
: Oktober 2004
Tebal
: 198 halaman
Nyanyian Terakhir merupakan kumpulan cerita pendek yang dihimpun oleh
Depdiknas. Naskah yang ada dalam kumpulan cerpen ini merupakan 25 naskah
terbaik pada lomba menulis Cerita Pendek untuk guru tahun 2003.
Buku ini secara tidak lang:sung sudah menunjukkan sisi lain
dari guru ( yang dalam gambaran kita, seseorang yang penuh
dedikasi, berdiri didepan kelas menyampaikan ilmu , dan memotivasi para siswa
untuk maju ). Bahwa ternyata guru memang kreatif dan inovatif tampak dari
kualitas cerpen yang terhimpun dalam naskah ini. Memang sebagian masih berkutat pada diri
sendiri yaitu pendidikan seperti terwakili oleh Nyanyian Terakhir, Pak Pri, dan
Guru Yos, namun ketiga cerpen ini member amanat social yang luar
biasa. ( Kekurangan dari
cerpen )
Melalui Robohnya Punden desa kami dan Dokter Khitan Pribadi pembaca
dibuat terperangah bahwa ditengah kehidupan modern seperti saat ini, ternyata
ada hal-hal mistis yang ada diluar jangkauan penalaran intelektual.
Kita pantas memberikan ancungan jempol pada para guru (
pengarang cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen ini ). Penghayatan mereka tentang
masalah social benar- benar cermat dan aktual dan dihitung kembali dengan
kalimat yang sederhana, nakal, sekaligus menyentuh. ( Kelebihannya )
Inisiatif panitia untuk menerbitkan kumpulan cerpen ini sungguh bijaksana
karena buku ini pantas dan wajib dibaca para guru( terutama ) dan para siswa.
Di samping itu buku ini bisa memotivasi para tenaga pendidik untuk selalu
berpikir inovatif dan kreatif .~ Manfaatnya
Resensi fiksi
Judul : Negeri 5 Menara
Penulis : A Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 416 halaman
Resensi Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini,
menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu
Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi
yang secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap
dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya.
Dalam cerita ini ada anak dari Desa Bayu dari Sumatra Barat yang ingin sekali bersekolah di SMA Bukittinggi Sumatra Barat, Alif Fikri namanya. Alif Fikri adalah seorang anak yang pintar dia berfikir dengan nilai ujiannya yang lumayan bagus dia dapat melanjutkan ke SMA seperti teman-temannya , namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak
mengijinkannya masuk SMA . Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama,
dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif
menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama meski pada awalnya dia menolak dan berkeras hati.
Dengan melewati jalan yang cukup panjang dan menyita banyak waktu, akhirnya dia sampai k ke Pondok Madani di Ponorogo Jawa Timur. Awal mulanya dia sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan
kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah
yang benar-benar menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di
bawah menara Sahibul Menara ( Pemilik Menara ) inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi-mimpinya lewat
imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian.
Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra
ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar Pondok Madani ), yaitu man jadda
wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.
Kelebihan novel ini adalah membuat setiap yang membaca buku ini semangat untuk mengejar impiannyaserta mengubah pandangan kita tentang pondok pesantren yang selama ini dianggap membosankan dan hanya berkutik dengan agama saja, serta dalam penggambaran dari buku tersebut sangat detail.
Kelemahan novel ini adalah pada buku ini agak sedikit membosankan karena dalam buku tersebut konflik permasalahan dalam buku tersebut kurang menonjol sehingga sensasi ketegangan dalam membaca buku ini kurang terasa.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian
setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatnya yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh.~ Manfaat dari novel tersebut
SUMBER
Dra. Swasti Ambar. 2006. LKS Kresna.Jawa TImur.
Sinar Mandiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar