Karya Ilmiah
Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah tulisan
atau karangan yang disusun secara sistematis dan logis. Karya ilmiah menyajikan
masalah-masalah yang objektif dan
factual. Objektivitas dan kelengkapan data merupakan hal yang sangat penting.
Karya ilmiah juga memerlukan kelugasan dalam pembahasaannya, karya ilmiah juga
menghindari kata dan kalimat bermakna ganda.
Cirri-ciri karya Ilmiah
-
Mengungkapkan suatu permasalan secara logis,
fakta yang terpercaya, serta analisis yang objektif.
-
Pendapat-pendapat yang dikemukakan
berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan imajinasi, perasaan, ataupun pendapat
yang bersifat subjektif.
-
Ragam bahasa yang digunakan bersifat lugas.
1. Menggunakan
kalimat efektif
2. Menghindari
kalimat ambigu ( bermakna ganda )
3. Menghidari
penggunaan kata konotatif
-
Ditulis secara sistematis yaitu ditulis urut
dari bab perbab
Sistematika Penyusunan Karya
Ilmiah
Laporan karya ilmiah terbagi
menjadi lima bab, antara lain :
Bab 1 Pendahuluan
a.
Latar belakang masalah
b.
Perumusan masalah
c.
Tujuan penelitian
Bab 2 Kerangka teori
a.
Pembahasan masalah
b.
Kerangka pikiran
c.
Perumusan hipotesis ( jika ada )
d.
Metode Penelitian
e.
Deskripsi data
f.
Hasil penelitian
Bab 5 Penutup
a.
Kesimpulan
b.
Saran-saran
Daftar pustaka
Contoh karya Ilmiah
Kata Pengantar
PENGGABUNGAN
BADAN USAHA
(Business
Combinations )
Latar Belakang
Penggabungan badan usaha, mugkin dalam dunia ekonomi penggabungan badan
usaha sudah mulai banyak dilakukan diindonesia. Karena dalam penggabungan badan
usaha ini selain menguntungkan kedua belah pihak perusahaan yang melakukan
penggabungan, namun juga untuk membantu perusahaan yang sedang mengalami
defisit. Karena tidak ada satupun perusahaan yang didirikan oleh para pemiliknya untuk tidak menghendaki
adanya suatu perkembangan kelak dikemudian hari. Namun jika salah satu
perusahaan memang sedang mengalami
masalah yang membuat mereka harus bergabung hal ini sangat penting dilakukan
untuk perusahaan . Namun selain untuk membantu , dalam penggabungan badan usaha
memiliki kendala atau masalah yang timbul jika dalam melakukan penggabungan ini
tidak sesuai apa yang direncanakan. Maka perlunya kita mengetahui pengabungan
badan usaha itu sendiri serta resiko yang akan terjadi dalam perusahaan.
Rumusan
masalah
Ø Apa
itu Penggabungan Badan Usaha ?
Ø Bentuk-bentuk
dalam Penggabungan Badan Usaha?
Ø Keuntungan
dan kerugian dalam Penggabungan Badan Usaha ?
Ø Masalah
yang timbul dari Penggabugan Badan Usaha ?
Ø Bagaimana
cara menghitung kekayaan bersih masing-masing perusahaan dan skedul pembagian
laba setelah pengabungan ?
Tujuan
Ø Untuk
memberikan pengetahuan tentang Penggabungan Badan Usaha
Ø Untuk
memberikan pengetahuan tentang manfaat, keuntungan dan kerugian dari Penggabungan Badan Usaha.
Ø Sebagai
sarana pembelajaran bagi Mahasiswa maupun pelajar tentang Penggabungan Badan
Usaha dan cara pembagian laba dari Penggabungan ini.
Bab
II
Pengertian
Penggabungan Badan Usaha
Pengertian
Penggabungan badan usaha ( secara umum ) adalah usaha untuk menggabungkan suatu prusahaan dengan satu
atau lebih perusahaan lain kedalam satu kesatuan ekonomis dalam upaya
memperluas usahanya.
Dari
segi cara terbentuknya penggabungan badan usaha melalui “ external business
expension “ sebagai berikut :
1. Penggabungan
badan usaha
Menggabungkan beberapa perusahaan yang telah
ada menjadi satu perusahaan yang baru, atau berfungsi beberapa perusahaan
kedalam satu perusahaan yang baru.
Dalam hal ini perusahaan yang digabung
kehilangan statusnya sebagai suatu kesatuan usaha yang memiliki badan hokum.
2. Pemilikan
sebagian besar saham-saham perusahaan lain
Dengan memiliki sebagian besar perusahaan
lain, berarti berhak untuk sepenuhnya mengendalikan operasi dan manajemen
perusahaan tersebut.
Apabila suatu perusahaan didirikan dengan tujuan utama
untuk memiliki sebagian besar dari saham – saham perusahaan lain disebut : Holding Company.
Bentuk-bentuk
Penggabungan Badan Usaha
Dari
segi jenis uaha perusahaan yang bergabung
Ø Penggabungan
Horizontal
Penggabungan
ini terjadi apabila perusahan – perusahaan yang bergabung menjalakn fungsi
produksi dan penjualan barang sejenis.
Ø Penggabungan
Vertikal
Apabila
perusahaan yang semulanya merupakan langganan terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan lain atau sebaliknya perusahaan lain adalah supplies
bahan baku baginya dan kemudian mengadakan penggabungan perusahaan.
Ø Penggabungan
Konglongmerat
Penggabungan
ini merupakan kombinasi dari penggabungan horizontal dengan vertikal,
penggabungan ini terbentuk apabila perusahaan yang bergabung buka perusahaan
sejenis.
Keuntunga penggabungan badan
usaha
1.
Terjadinya kerjasama antar beberapa
perusahaan
2.
Memperkembang perusahaan
3.
Semakin kuatnya perusahaan
Kerugian penggabungan badan
usaha
1.
Mudah terjadi ketidak seimbangan dalam
laporan keuangan
2.
Mudah terjadi kesalah pahaman
3.
Bagi pihak anak perusahaan induk akan ikut
campur dalam operasi perusahaan dan manajemen perusahaan anak atau perusahaan
yang didirikan.
Dilihat dari kejadian
hukumnya.
Ø Merger adalah penggabungan dengan jalan pemilikan
langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih
perusahaan yang digabungkan. Dalam merger hanya ada satu perusahaan
yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi.
Ø Konsoliadasi
adalah jika dalam proses penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru
dengan tujuan khusus untuk membeli atau mengambil alih harta milik dan mengakui
hutang-hutang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Jadi perusahaan
tersebut membuat perusahaan baru.
Ø Akuisisi
Saham
Terjadi
ketika sebuah perusahaan dari perusahaan lain dan kedua perusahaan tersebut
tetap beroperasi sebagia entitas hukum yang terpisah, tetapi timbul hubungan
induk dan anak.
Masalah akuntansi yang
timbul dalam Penggabungan Badan Usaha
Ø
Pada penggabungan by purchase, di
mana dipakai dasar pencatatan aktiva (accountability) yang baru, maka pencatatan terhadap kekayaan bersih yang
diserahkan oleh masing-masing perusahaan terdahulu tidak sama dengan apa yang
dilaporkan oleh perusahaan terdahulu (pada umumnya di atas nilai bukunya).
Ø
Penyatuan kepentingan
Dan metode yang diambil adalah deduktif dari
hal yang bersifat umum menjadi hal yang bersifat khusus.
Contoh
Kasus
PT. Angin Ribut, PT. Awan
Mendung, dan PT. Timbul Terang bermaksud untuk mengadakan pengggabungan badan
usaha dengan membentuk sebuah perusahaan baru yang bernama PT. Pelangi. Setelah
disepakati, PT. Pelangi akan mengeluarkan 5% saham Prioritas dengan nominal @
Rp 25.000 perlembar dan saham biasa dengan nominal @ Rp 20.000 perlembar.
Tingkat kapitalisasi laba yang dibagikan sebesar 5%. Adapun data kekayaan
bersih dan laba yang diproyeksikan
adalah sebagai berikut :
Perusahaan
|
Kontribusi
Kekayaan bersih
|
Jumlah kekayaan bersih
|
Laba yang diproyeksikan
|
Kontribusi relatif
atas laba yang diproyeksikan
|
Untuk laba dari kekayaan bersih
|
PT. Angin Ribut
|
30.000.000
|
20%
|
5.400.000
|
24%
|
18%
|
PT. Awan Mendung
|
52.500.000
|
35%
|
6.975.000
|
31%
|
13%
|
PT. Timbul Terang
|
67.500.000
|
45%
|
10.125.000
|
45%
|
15%
|
JUMLAH
|
150.000.000
|
100%
|
22.500.000
|
100%
|
15%
|
Diminta :
1.
Berapa jumlah lembar saham dan modal yang
dikeluarkan ?
2.
Buat skedule pembagian laba setelah
penggabungan ?
keteranga
|
PT. Angin Ribut
RP
|
PT. Awan Mendung
RP
|
PT. Timbul Terang
RP
|
Total
RP
|
Laba yang diproyeksikan
|
5.400.000
|
6.975.000
|
10.125.000
|
22.500.000
|
Rentabilitas kekayaan bersih rill yang diserahkan :
|
|
|
|
|
5% x 30.000.000
|
1.500.000
|
|
|
1.500.000
|
5% x 52.500.000
|
|
2.625.000
|
|
2.625.000
|
5% x 67.500.000
|
|
|
3.375.000
|
3.375.000
|
Rentabilitas utk good will
|
3.900.000
|
4.350.000
|
6.750.000
|
30.000.000
|
Modal saham yg dikeluarkan :
|
|
|
|
|
8 % saham prioritas, sebesar kekayaan bersih rill
|
30.000.000
( 120
) lbr
|
52.500.000
(
2100) lbr
|
67.500.000
(
2.700 ) lbr
|
150.000.000
(
6000 ) lbr
|
Saham biasa, sebesar good will yang dibentuk :
|
|
|
|
|
3.900.000/ 5%
|
78.000.000
|
|
|
78.000.000
|
|
(
6.900 )
|
|
|
|
4.350.000
/ 5%
|
|
87.000.000
|
|
87.000.000
|
|
|
(
9.600 )
|
|
|
6.750.000 / 5%
|
|
|
135.000.000
|
135.000.000
|
|
|
|
(
13.500)
|
|
Jumlah Modal Saham
|
108.000.000
|
139.500.000
|
202.500.000
|
450.000.000
|
Laba yang
diperoleh ( 5 % x 450.000.000 ) = 22.500.000
Keterangan
|
PT.
Angin Ribut
RP
|
PT.
Awan Mendung
RP
|
PT.
Timbul Terang
RP
|
Total
RP
|
Tahap
pertama
|
|
|
|
|
Untuk
saham prioritas :
|
|
|
|
|
5%
dari nominal
|
1.500.000
|
2.625.000
|
3.375.000
|
7.500.000
|
Untuk
saham biasa :
|
|
|
|
|
5 %
dari nominal
|
3.900.000
|
4.350.000
|
6.750.000
|
15.000.000
|
Jumlah
laba setelah penggabungan
|
5.400.000
|
6.975.000
|
10.125.000
|
22.500.000
|
Bagian
laba sebelum penggabungan
|
5.400.000
|
6.975.000
|
10.125.000
|
22.500.000
|
Catatan :
Jika kapitalisasi labanya
lebih besar dari saham prioritas
menggunakan tahap kedua, namun jika kapitalisasi labanya sama besar dengan
saham prioritasnya tidak menggunakan tahap kedua.
Tahap
kedua
|
|
|
|
|
Untuk saham prioritas ( n % ) 1
|
|
|
|
|
Untuk
saham biasa ( n% ) 2
|
|
|
|
|
Jumlah
laba setelah penggabungan
|
|
|
|
|
Jumlah
laba sebelum penggabungan
|
|
|
|
|
Rumus untuk
saham prioritas = ( kapitalisasi
laba – saham prioritas ) * kekayaan bersih rill
Rumus untuk
saham biasa = ( kapitalisasi
laba – saham prioritas ) * saham biasa
sebesar good will
( harus sesuai dengan angka dalam laba yg
diproyeksikan )
n% 1 dari angka setiap perusahaan dalam saham
prioritas
n% 2 dari ( 100 % - n% 1 ) = saham biasa
contoh : 100 – 60 % ) = 40 %
maka itu prosentase saham biasa
Kesimpulan dan saran
Dari data- data diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa dalam penggabungan badan usaha tidaklah semudah apa
yang terlihat karena dalam penggabungan perusahaan ini akan terjadi perubahan
dalam perusahaan yang memiliki saham terendah karena baik struktur maupun
laporan akuntansi perusahaan mereka akan berubah. Contoh dalam kasus diatas
perusahaan akan memhitung setiap laba perusahaan masing-masing poerusahaan yang
terlibat dan baru membagi laba yang didapat perusahaan baru atau perusahaan
yang bergabung sesuai dengan prosentase saham yang mereka miliki.
Dan metode yang diambil adalah Metode
pembelian (by purchase)
Metode ini mencatat kekayaan perusahaan yang diakuisisi pada harga pasar yang wajar (fair market value) pada buku perusahaan. Dengan demikian, maka perusahaan yang melakukan akuisisi dapat menentukan harga perolehan yang baru (new cost basis) untuk aktiva-aktiva yang diakuisisi. Pada metode ini, istilah akuntansi “goodwill” diciptakan. Goodwill merupakan selisih antara harga yang dibayar dengan nilai pasar yang wajar dari aktiva.
Metode ini mencatat kekayaan perusahaan yang diakuisisi pada harga pasar yang wajar (fair market value) pada buku perusahaan. Dengan demikian, maka perusahaan yang melakukan akuisisi dapat menentukan harga perolehan yang baru (new cost basis) untuk aktiva-aktiva yang diakuisisi. Pada metode ini, istilah akuntansi “goodwill” diciptakan. Goodwill merupakan selisih antara harga yang dibayar dengan nilai pasar yang wajar dari aktiva.
Saran Untuk para pengusaha
jika ingin melakuka penggabungan badan usaha harus terlebih dahulu tahu resiko
maupun keuntungan dari penggabungan ini.
Sumber
Modul Akuntansi Lanjut 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar