Powered By Blogger

Selasa, 01 Oktober 2013

Tugas Resensi

RESENSI BUKU


Resensi adalah suatu pembicaraan atau penilaian terhadap sebuah buku. Objek resensi dapat  berupa buku fiksi  ( cerita, cerpen, novel, komik ) maupun non fiksi  ( ilmu pengetahuan atau buku pelajaran ). Penilaian meliputi kelemahan dan keunggulan buku. Pengungkapan kelemahan buku bukan merupakan focus utama  penilaian karena buku yang diresensi merupakan buku yang layak dibaca. Pengungkapan kelemahan buku hanya  sekedar evaluasi  bagi penerbit dan  pengarang  untuk memperbaiki  buku tersebut  apabila akan dicetak ulang sedangkan focus utama resensi adalah pengungkapan keunggulan buku sebagai  panduan pembaca dalam memilih buku.

 Tujuan Resensi
Adapun penulisan resensi ditujukan dengan maksud sebagai berikut :
  • Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku atau hasil karya lainnya secara ringkas. 
  • Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi. 
  • Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan. 
  • Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya. 
  • Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi buku
Jenis-jenis Resensi

Secara garis besar resensi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 
  • Resensi Informatif, yaitu resensi yang hanya menyampaikan isi dari resensi secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku. 
  • Resensi Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada tiap bagian atau babnya. 
  • Resensi Kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku. 
     Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku karena bisa saja dalam sebuah resensi ketiganya diterapkan secara bersamaan.

Unsur-unsur Resensi

Dalam membuat resensi, terdapat unsure-unsur yang harus dipenuhi agar resensi yang dibuat menjadi jelas dan berkualitas. Berikut ini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi.

1.    Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi. 

2.   Identitas buku
Identitas buku dapat dilakukan sebagai berikut :
- Judul buku;
- Pengarang;
- Penerbit;                                                               
- Tahun terbit beserta cetakannya;    }~   Identitas buku                              
- Dimensi buku;
- Harga buku; 

3.   Sinopsis buku
 Ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya.

4.     keunggulan buku
Resentator ( penulis resensi ) mencoba menunjukkan kelebihan-kelebihan dari buku yang diresensi dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku yang diresensi tersebut.

5.     kelemahan buku
Resentator menunjukkan kekurangan dan kelebahan dari buku yang diresensi.

6.    Tujuan resentator
Dimana resentator bertujuan agar para pembaca tahu tentang buku yang diresensi layak untuk dibaca ( menonjolkan sisi lain dari buku tersebut ).

7.    Manfaat buku
Kesimpulan dari buku yang diresensi serta moral yang terkandung dalam buku tersebut untuk para pembaca 

Tahap Penulisan Resensi

Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap dalam penulisan sebuah resensi buku. 

- Tahap Persiapan 
Dalam tahap ini, hal yang perlu dilakukan antara lain: memilih jenis buku yang akan diresensi, buku tersebut adalah buku-buku baru, dan membuat anatomi buku. 

- Tahap Pengerjaan 
Membaca dengan detail dan mencatat hal-hal penting. Sebelum membuat resensi, bacalah terlebih dahulu buku yang akan diresensi hingga tuntas lalu mencatat kutipan dan kata-kata penting di dalamnya. 
      
 Membuat isi resensi, diantaranya:
• Membuat informasi umum tentang buku yang diresensi.
• Menentukan judul resensi.
• Membuat ringkasan/sinopsis buku secara garis besar.
• Memberikan penilaian tentang buku tersebut
• Menonjolkan sisi lain dari buku yang diresensi.
• Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
• Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi.

Tips Menulis Resensi
Berikut ini adalah tips dalam menulis resensi:
1.  Cari dan tentukan buku baru nonfiksi ataupun buku fiksi yang akan diresensi
2.  Catatlah identitas buku yang akan diresensi, seperti jenis buku, judul buku, nama
      pengarang, nama penerbit, tahun terbit, tahun cetak, jumlah halaman, jenis kertas
      dan harga buku.
3.  Catat dan pahami tujuan dan latar belakang penulisan buku, dengan cara
     membaca kata   pengantar atau pendahuluan buku. Buatlah daftar pokok-pokok isi  buku 
     secara keseluruhan.
4.  Tentukan kelebihan dan kekurangan isi buku. 
5.  Tulis ringkasan materi dari buku yang dibuat resensi secara jelas dan sistematis. 
6.  Pada akhir resensi berilah saran dan kesimpulan, apakah buku yang kita resensi  
     tersebut layak dibaca atau tidak.

Contoh resensi 
Resensi buku non fiksi
Judul buku                  : Nyanyian Terakhir
Penghimpun              :  Dipdiknas
Penerbit                     :  Depdiknas
Cetakan                     :  Oktober 2004
Tebal                          :  198 halaman
            Nyanyian  Terakhir merupakan kumpulan cerita pendek yang dihimpun oleh Depdiknas. Naskah yang ada dalam kumpulan cerpen ini merupakan 25 naskah terbaik pada lomba menulis  Cerita Pendek untuk guru tahun 2003.
Buku ini secara tidak lang:sung sudah menunjukkan sisi lain dari  guru ( yang dalam gambaran kita, seseorang  yang penuh dedikasi, berdiri didepan kelas menyampaikan ilmu , dan memotivasi para siswa untuk maju ). Bahwa ternyata guru memang kreatif dan inovatif tampak dari kualitas cerpen yang terhimpun dalam naskah ini. Memang sebagian masih berkutat pada diri sendiri yaitu pendidikan seperti terwakili oleh Nyanyian Terakhir, Pak Pri, dan Guru Yos, namun ketiga cerpen ini member amanat social yang luar biasa.  ( Kekurangan dari cerpen )
            Melalui Robohnya  Punden desa kami dan Dokter Khitan Pribadi pembaca dibuat terperangah bahwa ditengah kehidupan modern seperti saat ini, ternyata ada hal-hal mistis yang ada diluar jangkauan penalaran intelektual.
Kita pantas memberikan ancungan jempol pada para guru ( pengarang cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen ini ). Penghayatan mereka tentang masalah social benar- benar cermat dan aktual dan dihitung kembali dengan kalimat yang sederhana, nakal, sekaligus menyentuh.  ( Kelebihannya )
            Inisiatif panitia untuk menerbitkan kumpulan cerpen ini sungguh bijaksana karena buku ini pantas dan wajib dibaca para guru( terutama ) dan para siswa. Di samping itu buku ini bisa memotivasi para tenaga pendidik untuk selalu berpikir inovatif dan kreatif .~ Manfaatnya

Resensi fiksi
Judul        : Negeri 5 Menara
Penulis    : A Fuadi
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Tebal       : 416 halaman

Resensi Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang merupakan novel best seller ini, menceritakan kisah lima orang sahabat yang mondok di sebuah pesantren yaitu Pondok Madani (PM). Novel best seller ini merupakan novel pertama dari trilogi yang secara apik bercerita tentang dunia pendidikan khas pesantren, lengkap dengan segala pernak-pernik kehidupan para santrinya.

Dalam cerita ini ada anak dari Desa Bayu dari Sumatra Barat yang ingin sekali bersekolah di SMA Bukittinggi Sumatra Barat, Alif Fikri namanya. Alif Fikri adalah seorang anak yang pintar dia berfikir dengan nilai ujiannya yang lumayan bagus dia dapat melanjutkan ke SMA seperti teman-temannya , namun mimpinya seakan sirna, musnah tak berbekas, karena Amaknya tidak mengijinkannya masuk SMA . Beliau ingin Alif sekolah di Madrasah Aliyah yang berbasik agama, dengan alasan Amak ingin Alif menjadi Ustad (Ulama). Dengan setengah hati, Alif menerima keinginan Amaknya untuk sekolah agama meski pada awalnya dia menolak dan berkeras hati.
Dengan melewati jalan yang cukup panjang dan menyita banyak waktu, akhirnya dia sampai  k ke Pondok Madani di Ponorogo Jawa Timur. Awal mulanya dia sangatkaget dengan segala peraturan ketat dan kegiatan pondok. Untunglah, dia menemukan sahabat-sahabat dari berbagai daerah yang benar-benar menyenangkan. Niatan setengah hatinya kini telah menjadi bulat. Di bawah menara Sahibul Menara ( Pemilik Menara ) inilah mereka berlima justru menciptakan mimpi-mimpinya lewat imajinasinya menatapi langit dan merangkai awan-awan menjadi negeri impian. Mereka yakin kelak impian itu akan terwujud. Karena mereka yakin akan mantra ampuh yang mereka dapatkan dari Kyai Rais (Guru Besar Pondok Madani ), yaitu man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.

Kelebihan novel ini adalah membuat setiap yang membaca buku ini semangat untuk mengejar impiannyaserta mengubah pandangan kita tentang pondok pesantren yang selama ini dianggap membosankan dan hanya berkutik dengan agama saja, serta dalam penggambaran dari buku tersebut sangat detail.

Kelemahan novel ini adalah pada buku ini agak sedikit membosankan karena dalam buku tersebut konflik permasalahan dalam buku tersebut kurang menonjol sehingga sensasi ketegangan dalam membaca buku ini kurang terasa.
Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatnya yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh.~ Manfaat dari novel tersebut


SUMBER

Dra. Swasti Ambar. 2006. LKS Kresna.Jawa TImur. Sinar Mandiri



PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran Deduktif


penalaran deduktif merupakan proses penalaran yang bertolak dari  peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Ciri-ciri penalaran deduktif :
- Dari hal yang umum, menuju ke hal-hal yang khusus.
- Kalimat utama berada di awal paragraf, dan dibarengi oleh kalimat penjelas.

Menarik simpulan secara langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
-       Semua mahluk hidup butuh air. ( premis )
-       Semua yang butuh air adalah mahluk hidup. ( simpulan )

Menarik simpulan secara tidak langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus.
Contoh :
-       Semua pencita alam senang berpetualang.
-       Aulia termasuk seorang pencita alam.
-       Aulia senang berpetualang.

Silogisme
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang merupakan proses menarik kesimpulan dari dua premi ( pernyataan ). Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.
Contoh :
PK      : Semua siswa memakai seragam
PU      : Yoga adalah seorang siswa
K         : Yoga  memakai seragam

Jenis-jenis Silogisme
Silogisme Kategorial
Silogisme Katagorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Contoh :
PU       : Semua mahluk hidup membutuhkan udara.
PK       : Hewan adalah mahluk hidup .
K          : Hewan membutuhkan udara.

Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
PU      : Kelinci suka makan wortel atau sawi.
PK      : Kelinci makan sawi.
K         : Jadi, kelinci tidak sedang makan sawi.

Silogisme Hipotesa
Silogisme hipotesis yaitu silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan sebabnya, simpulannya membenarkan akibatnya. Bila minornya menolak sebabnya, simpulannya juga menolak akibatnya.
Contoh :
PU      : jika tidak ada udara, manusia sangat kesulitan untuk bernafas.
PK       : Udara tidak ada.
K         : Jadi, manusia akan kesulitan untuk bernafas.

Entimem
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat, yang menuju suatu kesimpulan premi mayor ( umum) ke premi minor ( khusus ).

Contoh :
 PU      : Semua orang yang sakit harus minum obat

 PK      : Aal sedang sakit

 K        : Aal harus minum obat

Salah Nalar
Salah nalar dapat  terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. 
Contoh salah nalar :
Fai, seorang astronot asal Indonesia, dapat menyelesaikan tugasnya dengan
baik. Oleh sebab itu, Suik seorang astronot asal Indonesia juga , tentu dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Dalam pernyatan tersebut belum tentu Suik dan semua astronot asal Indonesia sama seperti Fai karena cara kerja seseorang berbeda-beda.

Deduksi yang salah
Deduksi salah nalar  yang amat lazim ialah simpulan yang salah dalam silogisme yang berpremis salah atau yang berpremis yang tidak memenuhi syarat.

Contoh: Penanaman cabai di musim hujan hanya membuat rugi. ( Premisnya: Semua
  petani yang menanam cabai dimusim ( hujan  hanya membuat rugi )




SUMBER